Senin, 21 Maret 2011

Karangan Ilmiah, Semi Ilmiah dan Non Ilmiah

Karangan Ilmiah



Karangan ilmiah adalah karangan ilmu yang menyajikan fakta dan di tulis dengan metodologi penulisan yang baik dan benar.

Karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.


Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah

1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;

2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;

3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;

4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;

5. Memperoleh kepuasan intelektual;

6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.


Karakteristik Karangan Ilmiah

1. Mengacu kepada teori artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai landasan berpikir / kerangka pemikiran / acuan dalam pembahasan masalah.

2. Berdasarkan fakta artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya dan konkret.

3. Logis artinya setiap keterangan dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.

4. Objektif artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh kepentingan baik pribadi maupun golongan.

5. Sistematis artinya baik penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku, terurut, dan tertib.


Jenis-jenis Karya Ilmiah

1. Makalah

Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan permasalahan dan pembahasannya berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif.

Ada 2 macam makalah :

a. Makalah riset/makalah referensi/makalah perpustakaan,

b. Makalah kritis

2. Kertas Kerja

Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif. Makalah sering ditulis untuk disajikan dalam kegiatan penelitian dan tidak untuk didiskusikan, sedangkan kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam seminar atau lokakarya.

3. Laporan Praktik Kerja

Laporan praktik kerja adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di lapangan atau instansi perusahaan tempat kita bekerja. Jenis karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah untuk jenjang diploma III (DIII).

4. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana (skripsi langsung dan skripsi tidak langsung)

5. Tesis

Tesis adalah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam dari skripsi (karya ilmiah S II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister.

6. Disertasi

Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S III). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor.

Perbedaan antara makalah, kertas kerja dengan skripsi, tesis, dan disertasi

dapat dilihat dari hal-hal berikut:

(1) kegunaannya,

(2) tebal halaman,

(3) waktu pengerjaan, dan

(4) gelar akademik.


Karangan Semi Ilmiah


Karangan semi ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

Karakteristiknya : berada diantara ilmiah dan non ilmiah.



Karangan Non Ilmiah


Karangan non ilmiah adalah satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting, dan sebagainya.

Karakteristik Karangan Non Ilmiah

1. Menyajikan fakta pribadi yang sifatnya subjektif,

2. Usulan berupa terkaan,

3. Terkadang kata-katanya sukar diidentifikasi,

4. Pandangan penulis tidak didukung oleh fakta umum,

5. Topiknya dapat bervariasi,

6. Karangan ini umumnya berisi usulan-usulan argumentatif

7. Bersifat persuasif.




Daftar Pustaka :

1. Dra. Ny. A Subantari R, Drs. Amas Suryadi. Drs. K. Zainal Muttaqin. “Bahasa Indonesia dan Penyusunan Karangan Ilmiah.” Bandung: IAIN Sunan Gunung Djati, 1998.

2. Kamus Umum Bahasa Indonesia hal 273 W.J.S.Poerwadarminta. Balai Pustaka 2006

3. Moeliono, Anton M.. 1989. Penalaran dan Pembuatan Paragraf dalam Karangan Ilmiah, dlm. Kembara Bahasa, Penerbit PT Gramedia,Jakarta

4. http://ebookgratisan.net/bab-viii-aspek-penalaran-dalam-karangan

5. http://filsafat.kompasiana.com/2010/08/22/nalar-induktif-dan-nalar-deduktif/

Jumat, 18 Maret 2011

Diskusi

Diskusi

Diskusi merupakan bentuk tukar pikiran antara dua orang atau kelompok mengenai suatu masalah yang tujuannya untuk memecahkan suatu masalah. Unsure yang harus ada dalam diskusi adalah materi yang didiskusikan, personal yang mendiskusikannya (peserta), pemandu, penambat, tempat dan waktu.

Syarat yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan penolakan adalah sebagai berikut :

1. Mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan dilandasi dengan argumentasi yang masuk akal.

2. Dalam diskusi, hal yang ditolah adalah pendapatnya, bukan orang yang mengemukakan pendapat.

3. Menghilangkan rasa sentiment atau rasa kurang senang terhadap orang yang mengemukakan pendapat.

4. Tidak mencemooh, menghina atau menyinggung perasaan.

5. Menunjukkan bagian yang terdapat kelemahan, kesalahan dan juga bagian yang baik sehingga peserta diskusi puas.

6. Mengemukakan penolakan pendapat melalui moderator atau pemandu diskusi.

Cara menyetujui pendapat dalam diskusi adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.

2. Mendukung pendapat dengan bukti dan keterangan yang logis.

3. Komentar bersifat melengkapi, jangan berlebih-lebihan.

4. Persetujuan diberikan secara objektif dan disertai dengan fakta yang konkret.

5. Kalimat yang digunakan mudah diterima.

Dalam diskusi hamper tidak ada keseragaman pikiran maupun pendapat. Karena itu, diperlukan adanya moderator yang bertugas :

1. Membuka diskusi

2. Memimpin jalannya diskusi

3. Menengahi jika terjadi perdebatan yang tak terkendali

4. Memberi motivasi kepada peserta

5. Menyimpulkan hasil diskusi

6. Menutup diskusi

Sabtu, 12 Maret 2011

Penerapan Kesetimbangan Kimia

HYPOXIA SYMPTON DAN ADAPTASI TUBUH



OLEH

NURUL RIDHO AL AMIN

SMA NEGERI 1 SINGKAWANG





BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman sekarang, kemajuan tekhnologi amat pesat sehingga terciptalah mesin yang dapat meringankan beban kita. Mobil, motor, bahkan pesawat merupakan salah satu dari mesin yang tercipta akibat kemajuan tekhnologi tersebut. Dengan kemajuan tekhnologi ini, memungkinkan kita untuk berpergian dari tempat yang satu ke tempat yang lain dengan mudah dan cepat.

Dengan pesawat kita dapat berpergian ke tempat yang jauh dan dengan waktu yang relative cepat dibandingkan dengan berjalan kaki. Namun, kita akan merasa pusing, mual, atau rasa tidak nyaman lainnya ketika melakukan perjalanan tersebut. Hal ini terjadi adanya perbedaan ketinggian yang terjadi dan karena tubuh beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Di dalam tubuh manusia terdapat suatu sistem kesetimbangan yang berperan dalam menjaga fungsi fisiologis tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Salah satu proses adaptasi yang dilakukan oleh tubuh manusia adalah beradaptasi terhadap perubahan ketinggian yang tiba-tiba. Kondisi ini disebut dengan Hypoxia Symptom. Tubuh akan merasa pusing, mual, atau rasa tidak nyaman lainnya. Namun, bila sudah beberapa waktu, tubuh akan segera dan berangsur-angsur kondisi tubuh normal kembali.

Berdasarkan paparan diatas, akan kita bahas apa penyebab dari rasa pusing, mual atau rasa tidak nyaman ketika melakukan perjalanan jarak jauh dan mengapa tubuh dapat segera dan berangsur-angsur kembali kekondisi tubuh normal. Disini juga akan dibahas bagaimana hubungan kesetimbangan kimia dengan adaptasi yang dilakukan oleh tubuh manusia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan, maka perumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1.2.1 Bagaimana proses kesetimbangan kimia yang dilakukan oleh manusia yang terkena Hypoxia Symptom.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Hipoksia yaitu kondisi kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian. Pada kasus yang fatal dapat mengakibatkan koma, bahkan sampai dengan kematian. Namun, bila sudah beberapa waktu, tubuh akan segera dan berangsur-angsur kembali ke kondisi tubuh normal.

2.2 Penyebab

Di dalam tubuh manusia sendiri, terdapat suatu sistem kesetimbangan yang berperan dalam menjaga fungsi fisiologis tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Salah satu proses adaptasi yang dilakukan oleh tubuh manusia adalah beradaptasi terhadap perubahan ketinggian yang tiba-tiba. Jika seseorang yang bertempat tinggal di Jakarta dengan ketinggian 0 km dari permukaan laut (dpl) pergi dengan menggunakan pesawat terbang ke Mexico City dengan ketinggian 2,3 km dpl, maka setelah tiba di Mexico City akan merasa pusing, mual, atau rasa tidak nyaman lainnya.

Oleh karena itu, kasus Hypoxia ini tidak terjadi pada penduduk setempat yang sudah terbiasa hidup di daerah dataran tinggi tersebut namun terjadi pada penduduk yang belum terbiasa hidup di daerah tinggi ataupun sebaliknya. Karena kasus hipokasia ini, bagi pendaki yang akan menaiki puncak gunung memerlukan pos-pos pemberhentian agar tubuh mereka selalu dapat beradaptasi secara baik terus-menerus sehingga terhindar dari hipokasia.

2.3 Kesetimbangan Pengikatan Oksigen oleh Hemoglobin

Keadaan tersebut dapat dijelaskan berdasarkan sistem reaksi kesetimbangan pengikatan oksigen oleh hemoglobin:

Hb(aq) + O2(aq) ↔ HbO2(aq)

HbO2 merupakan oksihaemoglobin yang berperan aktif dalam membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh termasuk ke otak. Tetapan kesetimbangan dari reaksi tersebut adalah:

Pada ketinggian 3 km, tekanan parsial gas oksigen sekitar 0,14 atm, sedangkan pada permukaan laut tekanan parsial gas oksigen sebesar 0,2 atm.

2.4 Asas Kesetimbangan Kimia

Berdasarkan azas Le-Chatelier, dengan berkurangnya gas oksigen berati kesetimbangan akan bergeser ke kiri, dan berakibat kadar HbO2 di dalam darah menurun. Akibat yang ditimbulkan dari keadaan tersebut adalah suplai oksigen ke seluruh jaringan akan berkurang. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya rasa mual dan pusing, serta perasaan tidak nyaman pada tubuh.

Kondisi tersebut akan mengakibatkan tubuh berusaha beradaptasi dengan memproduksi hemoglobin sebanyak-banyaknya. Dengan meningkatnya konsentrasi hemoglobin akan menggeser kembali kesetimbangan ke kanan dan HbO2 akan meningkat kembali seperti semula. Penyesuaian ini berlangsung kurang lebih 2-3 minggu.

Dari penelitian, diketahui bahwa kadar hemoglobin rata-rata penduduk yang bertempat tinggal di dataran tinggi akan memiliki hemoglobin lebih tinggi daripada penduduk yang bertempat tinggal di dataran rendah.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka disimpulkan beberapa hal berikut :

3.1.1 Hipoksia yaitu kondisi kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.

3.1.2 Di dalam tubuh manusia, terdapat suatu sistem kesetimbangan yang berperan dalam menjaga fungsi fisiologis tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungannya yang salah satu proses adaptasinya yaitu terhadap perubahan ketinggian yang tiba-tiba

3.1.3 Konsep pengikatan oksigen oleh hemoglobin merupakan contoh konsep kesetimbangan kimia.

3.1.4 Penyesuaian tubuh/adaptasi tubuh dilakukan seperti azas Le-Chatelier.

DAFTAR PUSTAKA

Http://id.wikipedia.org/wiki/Hipoksia

Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga

Sudarmo, Unggul. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Phibeta

Fungsi IF

No

Nama

Nilai 1

Nilai 2

Rata-rata

Ketuntasan

1

Andra

100

92

96

A

2

Beno

90

84

87

B

3

Cici

85

100

93

A

4

Della

72

80

76

C

5

Emilia

85

87

86

B

6

Frans

100

85

93

A

7

Gilang

90

87

89

B

8

Hendro

87

72

80

C

9

Intan

60

75

68

D

10

Januar

87

75

81

B

Nilai > atau = 90 , “A”

Nilai > atau = 80 , “B”

Nilai > atau = 70 , “C”

Nilai > atau = 60 , “D”


Pada fungsi IF kita kali ini dengan membuat keterangan ke kolom nilai dimana hasilnya berupa huruf A, atau B, atau C dst. Pilih sel F2 dan masukkan fungsinya:

code : =IF(F2>=90,"A",IF(F2>=80,"B",IF(F2>=70,"C",IF(F2>=60,"D"))))

nah, ntar jadinya bakalan seperti diatas.. selamat mencoba

bingung? tinggalkan komentar !